TMMIN Glossary

Glossary TMMIN merupakan daftar istilah yang digunakan dalam lingkup operasional oleh TMMIN, baik secara langsung maupun tidak langsung disertai dengan definisi masing-masing istilah tersebut.

Bahasa Jepang dari tanda atau sinyal. Sistem atau tools untuk menvisualisasikan kondisi abnormal atau normal pada operasional kerja yang sedang berjalan. Papan andon juga membantu pekerja untuk mengambil tindakan yang tepat dan cepat saat terjadi problem.

Seigyo merupakan bahasa Jepang dari kontrol. AB-Seigyo adalah proses koordinasi dengan konveyor hubungan kerja antara dua proses.

Bahasa Jepang dari proses sesudah. Merupakan nama proses yang digunakan dalam urutan pembuatan produk (perintah kerja). Dalam dua proses yang berurutan, proses yang dilakukan setelah proses sebelumnya dalam urutan disebut Ato-Kotei (Proses Setelahnya).

Ato-Koutei-Hikitori atau pull-system merupakan salah satu dari 3 elemen JIT (2 elemen lainnya adalah Takt-Time & Continuous Flow). Artinya hanya memproduksi apabila ada perintah dari next process. Dengan adanya pull-system yang dirancang dengan baik bisa mencegah over produksi & mengurangi persediaan.

Baratsuki adalah adanya mura dan muri pada suatu kondisi di produksi.

Chou-sei atau penyetelan adalah menyesuaikan kondisi, kelebihan dan kekurangannya, serta menyesuaikan dengan standar dan kondisi normal.

Dai-Rotto atau Lot Besar adalah apabila dalam 1 lot memproduksi massal atau memproduksi dalam jumlah yang besar untuk sebuah produk secara sekaligus.

Dandori adalah pekerjaan yang dilakukan untuk persiapan sebelum pekerjaan produksi utama. Contohnya penggantian jig, tools dan bor, melakukan setting atau kalibrasi mesin dan equipment.

Dandori time atau changeover time adalah waktu yang dibutuhkan untuk pergantian mesin sampai dengan keluarnya produk yang bagus.

Membuat barang defect yang nantinya hanya untuk dibuang/scrap, kemudian membuat barang yang ada deffectnya yang hanya membutuhkan repair.

Bahasa Jepang dari Supplier-Kanban atau Kanban yang digunakan sebagai perintah ke supplier untuk memproduksi dan mengirimkan part dengan jumlah, urutan, dan jenis yang sama dengan yang dipakai dan diproses.

Kegiatan berupa pergi ke genba (tempat kerja) dan memeriksa/observasi kondisi aktual untuk menemukan fakta.

Dalam bahasa Jepang adalah 'tempat sesungguhnya', saat ini disesuaikan dengan istilah manajemen yang berarti 'tempat kerja' atau tempat dimana nilai bertambah. Dalam manufaktur, hal tersebut biasanya berarti tingkat pertama.

Metode yang digunakan untuk mengangkut produk sesuai dengan jumlah yang diperlukan next process, dan menunggu instruksi delivery berikutnya.

Bahasa Jepang dari isolated jobsites. Konfigurasi lini produksi di mana proses kerja diisolasi dan tidak dapat dikombinasikan secara efisien dengan proses pekerja lain sesuai dengan peningkatan atau penurunan produksi.

Henka-ten atau poin perubahan adalah ketika terjadi perubahan (change point) dalam proses produksi mencakup perubahan pada faktor 4M (Man, Machine, Material, Method).

Heijunka atau levelled production adalah pemerataan tipe dan jumlah barang yang akan diproduksi dalam jangka waktu atau periode yang sudah ditentukan.

Hiyari Hatto atau near miss adalah suatu kejadian atau pengalaman nyaris mengalami kecelakaan yang serius. Meskipun tidak terjadi kecelakaan kerja pada saat mengalami near-miss, tetapi ini adalah indikasi bahwa ada kondisi tidak aman di tempat kerja sehingga harus segera dilaporkan ke atasan.

Hito-zukuri atau people development atau proses pengembangan orang sering dikaitkan dengan Monozukuri atau Making Product. Dalam membuat produk pastinya kita membutuhkan skill, knowledge, dan attitude yang baik. Hal tersebut bisa dicapai dengan proses training/edukasi dan mentoring dari atasan.

Bahasa Jepang dari Part-Withdrawal-Kanban. Menunjukkan waktu & jumlah part dalam satu proses untuk yang diorder dari supplier pada proses sebelumnya. Ada dua jenis Part-Withdrawal-Kanban: Inter Process Kanban dan Supplier Kanban.

Bahasa Jepang dari perawatan. Proses melakukan pengecekan dan atau perbaikan agar mesin dapat dioperasikan dengan sesuai standar saat bekerja.

Bahasa Jepang dari standard in process stock. Stock material minimum yang dibutuhkan agar bisa mengulang urutan kerja secara efektif dan aman, dan meminimalisasi material.

Kanban untuk menarik part dari shop atau departemen yang berbeda yang merupakan proses sebelumnya.

Bahasa Jepang dari abnormalitas. Abnormalitas dalam produksi adalah terjadinya kondisi di luar standard yang ditetapkan (misal masalah pada mesin dan equipment, adanya defect pada produk, dan lain-lain).

Sistem merakit hanya satu part, atau satu produk pada saat itu, diproses dan dikirim sepanjang line produksi ke proses berikut.

Bahasa Jepang dari Just-in-Time yang merupakan sebuah sistem produksi yang membuat dan mengirimkan apa yang dibutuhkan, dalam jumlah yang dibutuhkan, dan dalam waktu yang ditentukan.

Bahasa Jepang dari otomatisasi, merupakan sistem yang mampu mendeteksi abnormality dan menghentikan proses agar abnormality tidak mengalir ke proses berikutnya.

Jikkou-Takt-Time atau Actual-Takt-Time yaitu Takt yang disetting di luar jam kerja regular pada saat operasional yang tak dapat dihindarkan terhadap perhitungan berdasarkan jam kerja regular.

Aktivitas improvement untuk meningkatkan produktifitas kerja, seperti pengurangan cycle time, menghilangkan muda, mura, muri serta mengurangi manpower.

Jundate adalah metode pengambilan part yang diperlukan untuk produksi dari proses sebelumnya dan part tersebut digunakan dalam satu proses line produksi.

Metode delivery ini adalah ketika urutan produk dan part yang akan diambil sudah ditetapkan, produk diambil dari proses sebelumnya sesuai urutannya.

Serangkaian part (biasanya part besar) yang telah disusun dan diurutkan sedemikian rupa sehingga sesuai dengan kebutuhan next process

Kaizen adalah proses dari 'peningkatan keberlanjutan' yang membantu untuk memastikan kualitas maksimum, untuk menyisihkan pemborosan dan meningkatkan efisiensi. Peningkatan Kaizen dalam pekerja standar membantu memaksimalkan produksi di setiap lokasi kerja. Pekerjaan standar melibatkan prosedur berikut secara konsisten dan oleh karena itu karyawan dapat mengidentifikasi masalah dengan segera. Kegiatan Kaizen meliputi langkah-langkah perbaikan peralatan serta perbaikan prosedur kerja.

Kanban adalah alat yang digunakan dalam sistem produksi Toyota untuk mengoperasikan sistem produksi sebagai sistem tarik. Ini adalah sistem yang menyediakan untuk menyampaikan informasi antar proses dan secara otomatis memesan suku cadang saat digunakan. Setiap item atau kotak item yang mengalir melalui proses produksi kami membawa kanbannya sendiri. Kanban dihapus dari item saat digunakan atau diangkut dan kembali ke proses sebelumnya sebagai pesanan untuk item tambahan.

Kadouritsu atau operational availability adalah proporsi yang menunjukan equipment berjalan dengan baik dan benar sesuai dengan yang dibutuhkan.

Kadouritsu atau operation rate menunjukkan tingkatan produksi aktual yang dicapai oleh proses. Kadouritsu adalah persentase dari total kapasitas produksi yang sebenarnya dihasilkan selama jam kerja reguler sebagaimana ditentukan oleh permintaan. Tingkat operasi ini sendiri berubah tergantung pada penjualan dan melihat efesiensi proses.

Bahasa Jepang dari loading average. Merupakan berapa loading Toyota untuk memproduksi dalam waktu yang ditentukan dalam 1 shift.

Melakukan “proses kerja yang tidak perlu" yang tidak berkontribusi pada kemajuan proses atau keakuratan produk yang diproses dan justru menambah biaya.

KYT atau pelatihan prediksi bahaya merupakan pelatihan bagi pekerja untuk menduga dan menunjukkan potensi bahaya dalam pekerjaan guna mencegah terjadinya kecelakaan kerja.

Kotei atau proses merupakan line produksi dari mulai bahan material diolah sampai dengan menjadi sebuah produk. Dengan kata lain, proses besar yang dijalankan di genba untuk membuat sebuah produk.

Bahasa Jepang dari Intra-Process-Kanban. Kanban yang berlaku di dalam proses atau line yang sama untuk memastikan bahwa material atau part yang ditarik oleh next process digantikan dengan jumlah, jenis, dan urutan yang sama persis yang sudah ditarik.

Bahasa Jepang dari Production Control. Manajemen yang secara efisien mengontrol peralatan manufaktur, tenaga kerja, material, dan lain-lain sehingga produk yang diminta oleh pelanggan dapat dikirim dalam jumlah yang ditentukan, dengan kualitas yang ditentukan, dan waktu pengiriman yang ditentukan. Dengan kata lain, "pengendalian proses" berarti perencanaan dan pengoperasian proses manufaktur dengan cara yang efisien.

Bahasa Jepang dari alur pemrosesan berkelanjutan yang merupakan salah satu syarat dari tiga persyaratan dasar Just-in-Time. Tujuannya adalah untuk menghilangkan stagnasi di proses pelerjaan dan di antara proses. Kemudian melaksanakan produksi dengan cara one-piece-at-a-time.

Bahasa Jepang dari machine cycle time, merupakan waktu yang diperlukan sebuah mesin (proses) untuk menyelesaikan proses machining part. Umumnya, mesin menyesuaikan waktu dari proses machining mesin dan waktu untuk handling operator (waktu selesai).

Mae-Kotei atau proses sebelumnya adalah salah satu nama proses yang digunakan dalam urutan pembuatan suatu produk yang mengindikasikan proses sebelumnya.

Visualisasi dari progress kerja, sehingga setiap orang dapat melihat detail rencana kerja, situasi saat ini, progress hasil sehingga dapat memahami problem dan arah tindakan penanggulangan.

Melakukan cek terhadap urutan yang telah ditetapkan pada proses awal yang jumlahnya banyak, serta menarik jenis part yang diperlukan dari proses awal sesuai jumlah yang telah ditetapkan (Pulling berdasarkan urutan). Tujuannya adalah sinkronisasi jumlah proses sebelumnya (Menetapkan jenis dan jumlah, dengan mempertimbangkan efisiensi pengangkutan, lead time, dan manpower).

Monozukuri atau making product adalah bukan hanya tentang membuat sebuah produk saja, tetapi dengan berpikir secara menyeluruh tentang bagaimana menambah nilai (value) pada produk dan mengeluarkan ide untuk inovasi pembuatan produk. Selain itu, inovasi yang berulang akan meningkatkan kualitas pada produk dan proses pembuatannya.

Bahasa Jepang dari sia-sia atau kegiatan yang menghabiskan sumber daya tetapi tidak menciptakan nilai tambah (value added). Dengan kata lain Muda adalah beberapa elemen produksi yang hanya meningkatkan biaya tanpa menghasilkan nilai tambah.

Mura diartikan sebagai ketimpangan atau ketidakteraturan, khususnya di level proses produksi, terjadi karena pembagian beban material atau pekerjaan yang berlebihan. Misalnya karyawan yang diminta untuk memadatkan pekerjaan di pagi hari, yang menyebabkan lebih sedikit pekerjaan di siang hari. Model kerja start-speed up-stop ini tidak baik bagi karyawan maupun mesin dan bisa menyebabkan kelelahan, stres, breakdown, serta kecelakaan kerja.

Muri adalah pembebanan berlebihan pada mesin, fasilitas, dan manusia. Muri mendorong mesin dan manusia untuk melebihi batas alaminya, menyebabkan kelelahan dan stress serta meningkatkan kemungkinan terjadinya kecelakaan. Pembebanan berlebihan pada mesin juga bisa menyebabkan breakdown dan meningkatkan defect, menyebabkan pemborosan material dan produk.

Nagareka atau continous flow adalah memproduksi satu item pada saat itu (atau sedikit demi sedikit namum konsisten) melalui serangkaian proses secara berkesinambungan, dan sesuai dengan waktu takt-time, dan membuatnya sesuai dengan apa yang diperlukan pada proses berikutnya.

Berkomunikasi dengan pihak terkait untuk mendapatkan input dan membangun konsensus dan mencapai tujuan yang sudah disepakati.

Merupakan metode pemisahan antara pekerjaan pengangkutan truk dan pekerjaan bongkar muatan, dan setelah pengemudi mengangkut ke tujuan, berpindah ke truk yang telah dimuat dan dibongkar dan segera memulai pekerjaan delivery.

Perangkat tidak aman. Secara harfiah berarti 'pemeriksaan kesalahan'. Perangkat dalam proses produksi (sensor, template, dll) yang secara otomatis menghentikan saluran ketika terjadi kelainan.

Poka artinya adalah error tidak sengaja, dan Yoke adalah mencegah. Poka-yoke adalah tools yang mampu mencegah proses produksi ketika terjadinya abnormality.

Saikuru-Time atau cycle time adalah waktu aktual yang diperlukan oleh seorang operator untuk bekerja sesuai urutan kerja yang telah ditentukan dalam satu cycle proses.

Bahasa Jepang dari standar kerja. Merupakan standarisasi metode dan kebutuhan pada setiap proses pekerjaan agar mampu menjamin safety, quality, productivity.

Bahasa Jepang dari memilah (ringkas). Memisahkan mana barang yang diperlukan dan yang tidak diperlukan, kemudian buang/singkirkan yang tidak diperlukan.

Bahasa Jepang dari menata (rapi). Mengelompokkan, merapikan, dan memberikan label indikasi untuk mengetahui identitas barang (nama, jumlah minimum, maksimum, PIC) supaya mudah untuk dicari dan digunakan.

Bahasa Jepang dari membersihkan (resik). Secara rutin membersihkan alat dan lingkungan kerja untuk memastikan fungsi serta safety. Di tingkat yang lebih tinggi, berarti berusaha untuk tidak menghasilkan sampah.

Shisya-Kosyo atau stop-point-confirmation adalah salah satu kegiatan untuk menjaga keamanan pada saat berada di tempat kerja dengan adanya gerakan menunjuk, melihat, dan konfirmasi kondisi dengan suara (dengan kata “yosh”) yang bertujuan untuk memastikan keamanan.

Shiwake atau sortir adalah membagi dan mengklasifikasikan item menurut jenis, tujuan, divisi, dan lain-lain.

Shojin atau manpower saving adalah pengurangan pekerjaan untuk satu orang dengan cara kaizen kerja atau kaizen peralatan.

Bahasa Jepang dari tenaga kerja yang fleksibel. Filosofi untuk mengelola proses produksi secara fleksibel seiring dengan perubahan permintaan sehingga jumlah operator bertambah atau berkurang.

Seiketsu atau rawat memastikan kondisi 3S (Seiri, Seiton, Seiso) terjaga dengan baik. Arti dari seiketsu adalah “jangan mengotori area kerja.”

Shitsuke atau disiplin adalah bisa melakukan aktivitas 5S secara disiplin berkelanjutan dan menjadikannya sebagai sarana untuk pengembangan orang (people development).

Bahasa Jepang dari Kanban Instruksi Produksi yang digunakan untuk mengorder material di awal produksi di setiap lokasi kerja. Ada dua macam Kanban instruksi produksi, yaitu Intra-Process-Kanban dan Signal Kanban.

Shingo-Kanban atau Signal Kanban adalah Kanban yang digunakan di proses yang memproduksi jenis produk yang banyak di dalam satu line, misalnya press, die-casting, plastic injection, dan memerlukan waktu beberapa lama untuk merubah step. Kanban ini untuk part yang ditangani pada proses produksi berdasarkan lot.

Shiji-Bira atau spesification manifest merupakan lembar instruksi yang menunjukkan perintah mengenai jenis part dan part seperti apa yang akan dipasang pada kendaraan yang diproduksi.

STOP 6 adalah klasifikasikan potensi bahaya yang dibagi menjadi 6 kelompok (STOP 6). 6 kategori penyebab kecelakaan klasaifikasinya adalah sebagai berikut: A: Apparatus (Terjepit) B: Big Heavy (Tertimpa benda berat) C: Car (Tertabrak kendaraan) D: Drop (Terjatuh) E: Electric (Tersetrum), Ergonomic F: Fire (Api atau benda panas)

Tabel Standar Kerja (TSK) merupakan tabel yang menampilkan layout kerja masing-masing operator. Selain 3 elemen standar kerja (Takt Time, Urutan Kerja, Standar In-Process Stock), operator juga harus mencatat pengecekan kualitas, point safety, dan lain-lain. Merupakan salah satu alat kontrol visual bagi pimpinan kerja, yang ditempelkan di tempat kerja untuk memudahkan observasi.

Tabel Standar Kerja Kombinasi (TSKK) merupakan tabel yang menunjukkan urutan kerja dan waktu pada setiap elemen kerja, memperjelas waktu kerja, menunjukkan lingkup kerja terhadap proses yang harus dipertanggungjawabkan di dalam takt time, serta memvisualisasikan bisa atau tidaknya mengkombinasikan antara kerja orang dan mesin.

Tabel Standar Kapasitas Produksi (TSKP) menunjukan kemampuan pada setiap proses ketika memproses suatu part. Menuliskan waktu kerja manual, waktu proses auto dan waktu ganti tool. Dipakai pada proses yang menggunakan mesin, menjelaskan urutan kemampuan proses tiap mesin sesuai urutan proses. Pada line tersebut mesin yang paling kecil kemampuan produksi pada reguler time adalah bottle neck proses, memberi tanda pada mesin “bottleneck process” di genba.

Syou-Rotto adalah lot kecil yang berarti apabila di dalam 1 lot, jumlah produk yang akan diproduksi jumlahnya sedikit.

Dandori yang dilakukan di luar proses line sehingga tidak perlu menghentikan mesin, baik persiapan awal maupun merapikan sesudahnya.

Metode delivery yang meningkatkan frekuensi transportasi jika seiring dengan meningkatnya kebutuhan partnya. Ini dilakukan untuk meminimalkan persediaan proses sebelumnya dan setelahnya.

Takuto-time atau takt-time adalah satuan waktu “seberapa banyak waktu yang digunakan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan” yang ditentukan berdasarkan waktu operasional regular dan jumlah yang dibutuhkan.

Tanoko-ka atau multi-skilled operator adalah untuk menciptakan flow dan meningkatkan efisiensi, satu pekerja harus bisa mengoperasikan beberapa mesin, kemudian bisa menagani bermacam-macam pekerjaan di area kerjanya.

Merupakan metode pengangkutan sesuai jadwal yang sudah ditetapkan. Jumlah pengangkutan tidak tergantung pada jumlah konsumsi saat itu. Dalam kasus di mana tempat kerja berjauhan, metode ini digunakan untuk kemudahan pengoperasian.

Ini adalah mekanisme yang digunakan pada saat ditemukan masalah (misal keterlambatan kerja, masalah kualitas) pada line konveyor, konveyor tidak langsung berhenti tetapi menunggu sampai ke titik yang sudah ditentukan dan berhenti.

Bahasa Jepang dari menunggu di mana operator tidak melakukan apa-apa selain menunggu, seperti menunggu cycle mesin, memperbaiki equipment atau menunggu pengiriman part.

Tsukuri-Sugi-No-Muda dapat diartikan sebagai Muda produksi berlebihan. Jika dibuat terlalu banyak memproduksi akan mengakibatkan meningkatnya stock, sehingga terjadi pemborosan. Jika kita memproduksi sesuatu yang tidak dibutuhkan dalam waktu dekat, dan kemudian ada perubahan planning produksi maka stok yang lebih akan menjadi muda.

Temachi-No-Muda atau Muda menunggu adalah di mana pekerja tidak bisa memulai pekerjaan karena ada pert, material, alat, instruksi dll yang tidak lengkap untuk mengerjakan proses sendiri. Waktu menunggu akan menjadi Muda karena membuang waktu dan tenaga untuk menunggu.

Ketika penggunaan part di next process dalam proses sudah mencapai jumlah tertentu, maka prosses sebelumnya akan mengirimkan part dalam jumlah yang dibutuhkan pada saat itu juga.

Dari berbagai operasi yang ada dalam pekerjaan setting, ini merupakan operasi yang tidak dapat dilakukan tanpa menghentikan line atau mesin. Karena persiapan dilakukan di dalam line atau mesin. Contoh pekerjaan ini meliputi perubahan dies, alat cutting, jig, dll.

Ugoki adalah gerakan operator yang tidak menciptakan value (nilai tambah). Ugoki juga dapat ditemui sebagai Muda pada gerakan mesin.

Pekerjaan seperti machining, assembly, dan inspeksi adalah pekerjaan yang benar-benar menciptakan nilai tambah dalam manufaktur, dan transportasi adalah aktivitas penting namun tidak meningkatkan nilai, jadi semakin pendek dan semakin cepat proses delivery akan semakin baik.

Pergerakan operator yang tidak menciptakan nilai tambah dalam kegiatan produksi. Di tempat kerja kita juga melakukan perhatian pada pergerakan pekerjaan.

Work sequence adalah urutan yang memungkinkan operator bisa bekerja secara aman, efektif, dan efisien.

Yamazumu-Hyou atau Yamazumi Chart merupakan visualisasi beban kerja di setiap pos kerja supaya mudah dilihat dan dianalisa. Dipergunakan sebagai alat untuk proses balancing pekerjaan, serta mengoptimalkan beban kerja.

Yokoten adalah singkatan dari Yoko-Tenkai (Deployment). Artinya menyampaikan isi yang diputuskan dalam meeting ke bagian lainnya secara horizontal dan melaksanakan hal yang sama. Jika contoh yang baik dapat dibuat di satu departemen, itu akan digunakan sebagai ilmu atau ide di Toyota dan menyebarkannya ke bagian lainnya.

Youso-Sagyou-Hyou atau Element Instruction Sheet (EIS) merupakan prosedur melakukan setiap elemen kerja untuk menyelesaikan satu part atau menyelesaikan mekanisme secara parsial. Mengandung key point Safety, Quality dan Ilustrasi kerja berikut dengan waktu serta urutan elemen kerja.

Bahasa Jepang dari merampingkan pekerjaan yang berarti melakukan perampingan dan realokasi peralatan produksi dan gunakan ruang secara efektif.

Timbulnya stock yang terjadi karena mekanisme produksi dan transportasi. Stok bahan, dan produk yang sudah jadi merupakan muda jika menumpuk pada inventory.